. informasi: Etika Putus Cinta ---"Selamat Datang di Blog-Ku"---"Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog-Ku"---"We Will Welcome 4 You"---

Thursday, January 13, 2011

Etika Putus Cinta

,

Terkadang, sebuah hubungan memilih jalannya sendiri. Entah Anda atau pasangan yang bersalah, tentunya ketika hubungan tidak lagi bisa dipertahankan, Anda ingin mengakhirinya dengan mulus. Berikut beberapa saran untuk Anda :


1. Jangan libatkan orang lain

Ini adalah urusan Anda dan pasangan. Jangan coba melibatkan orang lain, entah itu keluarga atau teman. Melibatkan orang lain bisa membuat malu pasangan yang diputus.

2. Mengambil barang pribadi

Biasanya setiap benda memiliki memori dan ceritanya sendiri, tentu tak mudah bagi si dia untuk melepaskannya, atau justru dengan menyimpannya kenangan akan Anda sebagai mantan pacar tidak bisa hilang. Jika ada barang milik si mantan di rumah Anda, kumpulkan semuanya dalam satu kotak sehingga jika si empunya ingin mengambilnya Anda sudah siap.

3. Jika takut terjadi keributan

Carilah tempat umum seperti restoran untuk mengutarakan keinginan putus. Ketika membuat janji, jangan terlalu cepat mengatakan kalau Anda ingin putus, jelaskan bahwa maksud pertemuan itu adalah untuk membicarakan hubungan Anda berdua.

4. Jangan tunggu sampai ada "waktu yang tepat".

Lakukan segera setelah Anda membuat keputusan (tentunya setelah dipikir matang). Menunggu terlalu lama bisa membuat masalah berlarut-larut. Bersikaplah dengan tegas.

5. Jangan memutuskan hubungan pada hari-hari khusus

misalnya saat lebaran atau hari ulang tahunnya. Bisa-bisa Anda akan dicap sebagai orang yang tidak punya hati, karena hari itu akan terus diingat seumur hidupnya.

6. Jangan bertele-tele.

Bicaralah dengan jelas dan to the point. Jangan menyalahkan atau berdebat dan jangan menunda-nunda waktu. Sekali lagi, bersikaplah dengan tegas.

7. Kebanyakan orang merasa takut ngomong putus

sehingga mereka melakukan beberapa "tahapan" untuk mengakhiri hubungan. Awalnya menjaga jarak lalu menyarankan untuk masing-masing mencari pasangan baru, lalu mulai tidak menjawab telepon dan seterusnya sampai akhirnya "putus dengan sendirinya". Sebenarnya tahapan-tahapan ini malah membuat perasaan sakit hati bertambah.

8. Pertimbangkan perasaan si mantan

Tetapi jangan mundur ke belakang. Selain itu juga jangan banyak berjanji ; berjanji akan tetap menjadi teman, atau mengatakan mungkin akan rujuk kembali jika semuanya sudah jernih. Apalagi kalau janji itu hanyalah harapan palsu.

9. Jangan limpahkan semua kesalahan atau kemarahan pada pasangan.

Bersikaplah objektif dan tidak emosional.

10. Dan akhirnya

Jangan menjelek-jelekan mantan pacar, apalagi setelah semua masalah selesai. Putus cinta bukan hal yang mudah diterima, baik oleh orang yang memutuskan atau pasangan yang ditinggal. Ingatlah selalu hal-hal istimewa pada diri si mantan yang dulu membuat Anda jatuh cinta padanya. Betapapun akhirnya hubungan tersebut kandas,
ia masih orang yang sama saat Anda pertama kali bertemu.'''

0 comments to “Etika Putus Cinta”

Post a Comment