. informasi: Pensiun Diusia 40 Tahun, Kenapa Tidak? ---"Selamat Datang di Blog-Ku"---"Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog-Ku"---"We Will Welcome 4 You"---

Thursday, January 13, 2011

Pensiun Diusia 40 Tahun, Kenapa Tidak?

,
manajemen-organisasi-management of specialise in pension release
by: Dini (Kompas)
Selama ini Anda bekerja keras, pergi pagi pulang malam, apakah sudah Anda pikirkan sampai kapan hal ini berakhir? Sampai Anda "berkaki tiga", uzur dan sakit-sakitan? Tentu tidak, bukan? Nah, kalau hal ini tidak ingin terjadi pada diri Anda, sekaranglah saat yang tepat memikirkannya. Merencanakan bagaimana bisa pensiun dini, tanpa harus tua dan renta dulu. Dan menikmatinya dengan ikhlas sambil tenang beribadah.

Ritme pekerjaan yang penuh dengan tekanan seringkali membuat Anda berpikir bagaimana bisa pensiun sedini mungkin. Lebih banyak tinggal di rumah, bekerja paruh waktu atau membuka usaha kecil-kecilan. Suatu impian yang indah. Intinya adalah, Anda bisa meluangkan banyak waktu lebih untuk keluarga, dan mengikuti setiap pertumbuhan Anak Anda.

Sekarang pertanyaannya adalah seberapa beranikah Anda membuat keputusan ini? Meskipun Anda mendambakan bisa pensiun dini di usia 30 atau 40 tahun. Hal ini tidak mustahil, tinggal kapan Anda mulai melayangkan surat pengunduran diri Anda itu?

Menunda untuk pensiun dini umumnya disebabkan oleh beberapa hal seperti bisakah saya nanti hidup tanpa gaji bulanan yang tetap? Karena memutuskan untuk pensiun artinya Anda telah siap dengan dukungan keuangan yang mantap. Bisnis Anda harus sudah berkembang dan Anda harus memiliki "back up" finansial bila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak terduga. Terjaminnya kesehatan dan pendidikan anak salah satu contohnya. Ini salah satu faktor dari sekian banyak kebutuhan yang harus jadi bahan pertimbangkan sebelum memutuskan untuk pensiun dini.

Namun di sekitar kita, telah banyak orang melakukannya. Kalau orang lain bisa, Anda pun pasti bisa. Kuncinya adalah membuat perencanaan. Semakin cepat Anda merencanakannya secara detail, semakin mungkin impian itu tercapai. Sheryl Nance-Nash, penulis keuangan dan bisnis di sejumlah media seperti harian The New York Times dan majalah Your Company, membeberkan sejumlah langkah menuju pensiun dini.

Buat Perencanaan Yang Matang.
Lakukanlah evaluasi ulang tentang gaya hidup dan cara Anda dalam mengelola keuangan Anda sebelumnya. Hal ini tidak lain adalah untuk memahami bagaimana nantinya Anda akan menjalani hidup setelah benar-benar pensiun dan seberapa besar uang yang harus Anda kumpulkan sebelum pensiun. Dalam hal ini, ada banyak penghitungan keuangan yang bisa Anda temukan di internet, namun yang paling aman tentunya berkonsultasi langsung dengan seorang perencana keuangan profesional. Setelah semuanya mulai berjalan, cobalah evaluasi kembali rencana ini setiap tiga atau empat tahun untuk memastikan bahwa Anda tetap di jalur yang benar.

"Tidak memahami kondisi keuangan Anda dengan baik saat akan pensiun dijamin tidak akan membuat Anda benar-benar mencapai tujuan yang diidamkan nanti," ujar David Walters, seorang perencana keuangan dan akuntan publik  untuk Palisades Hudson Financial Group.

Fokuskan Pada Prioriotas Utama
Memahami dan berpegang pada keputusan bahwa pensiun dini adalah prioritas finansial Anda adalah hal yang penting. Dan bila Anda memiliki beberapa pilihan mengenai cara mengumpulkan uang, maka tetap fokus pada pensiun dini ini ibarat membeli waktu dan kebebasan, dimana Anda menempatkan uang Anda untuk mencapai tujuan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk bekerja.

Jangan berlebih-lebihan dan sesuaikan dengan kondisi Anda. Ini artinya Anda saat ini mungkin belum mampu menggunakan uang untuk hal-hal yang dimiliki oleh orang seusia Anda. Bila memang mungkin, kenapa tidak Anda hanya membeli mobil bekas yang tidak terlalu mengecewakan dan tinggal di rumah yang sederhana," nasihat Richard Barrington, seorang pakar keuangan pribadi pada www.MoneyRates.com.

Untuk hal ini, Anda tak perlu rendah diri, karena pada umumnya, sangat banyak orang yang bergaya hidup mewah namun pada kenyataannya tidak mempunyai tabungan dan berada di bawah level Anda. Berkorban sesaat sekarang, namun menimba hasilnya belakangan. Sekaranglah saatnya menanam, dan memanennya nanti.
         
Libatkan Keluarga
Dalam merencanakan misi ini, janganlah bekerja sendiri. Jangan lah menjadi satu-satunya orang yang melakukan misi ini. Keluarga pun harus terlibat. Pasangan Anda dan anak-anak juga harus memberi keikhlasannya, mengikuti ritme hidup Anda. Bila tidak, Anda akan berputar di situ-situ saja.

Menabunglah Mulai Sekarang
Sebenarnya kunci dari pensiun dini cukup sederhana, yakni menabung lah mulai sekarang. Jangan hiraukan berapa usia Anda saat mengawali ini. Semakin cepat Anda menabung, semakin cepat waktu yang Anda untuk mewujudkan impian ini. Namun Anda tak perlu berkecil hati jika Anda baru membaca artikel ini dan sadar bahwa usia Anda menjelang 40 tahun saat omo. Masih ada kesempatan untuk mengejar ketertinggalan ini.

Cermat Memilih Investasi
Saat ini terdapat banyak pilihan investasi, yang terkadang membuat Anda pusing bagaimana cara memulainya. Ada banyak pilihan investasi seperti obligasi, saham atau reksa dana. Banyak orang mengawalinya dari pilihan-pilihan ini. Tidak diperlukan trik khusus atau pancingan untuk menghasilkan uang. Mulailah.

Investasi Jangka Panjang
Hal di atas bisa dibilang investasi jangka pendek. Jangan hanya karena ingin pensiun dini, Anda wajib memilih investasi jangka pendek ini. Ada investasi jangka panjang yang justru lebih masuk akal. Secara impulsif, investasi yang tingkat pengembalian uang yang lebih cepat biasanya memiliki resiko menyebabkan kegagalan lebih besar. Dalam hal ini, Barrington menyarankan Anda untuk memilih investasi jangka panjang yang lebih rasional.

Waspadai Inflasi
Dalam investasi jangka panjang, faktor inflasi haruslah diperhatikan. Harga berbagai sektor bisa mengalami inflasi dua kali lipat. Perhitungan ketika Anda mulai menjalani kehidupan pensiun, ternyata inflasi bisa naik dua kali lipat dari sebelumnya. Oleh karenanya, mengkalkulasikan faktor inflasi dalam perencanaan keuangan Anda adalah hal yang bijak.

Kreatif dan Berinovasi
Kreatif dalam menunjang cara konvensional untuk menabung dan berinvestasi adalah hal yang sangat membantu sekali.  Misalnya membuka diri untuk pekerjaan sampingan untuk membantu melunasi hutang atau menambah sumber penghasilan. Tekun meski pekerjaan atau bisnis sampingan tersebut belum segera menghasilakan keuntungan yang besar. Berprinsiplah untuk jangan memperlakukan keuangan sebagai situasi pilihan "sekarang atau tidak sama sekali". Perubahan posisi karier, seperti memilih bagian pekerjaan yang tidak terlalu menimbulkan stres dan menyita waktu, juga sangat membantu semua yang telah Anda lakukan. Tentunya sambil terus fokus menabung dan mengumpulkan hasil dari bisnis atau investasi Anda dari yang lain. ***
 

0 comments to “Pensiun Diusia 40 Tahun, Kenapa Tidak?”

Post a Comment